Sebuah apresiasi dalam berkarya tak dipungkiri mampu memberi motivasi dan kebanggaan bagi sang creator. Apresiasi negatif bahkan menjadi bahan dan dasar evaluasi serta perbaikan diri dalam berkarya. Sebuah triger yang disadari ataupun tidak itu dibutuhkn.
Fb, itu mgkn scara jelas menjadi gambaran sebuah ilustrasi. "Jempol dan Komentar" itu bagian dari apresiasi dari sebuah karya yang kita wujudkan dalam bentuk "status" ataupun jenis media lainnya. Refresh dan refresh kita lakukan hanya untuk melihat dan berharap sebuah apresiasi, "notifikasi".
Sebuah klaziman dan kewajaran dalam berkarya. Itu yg "mereka" bilang...lho kenapa menjadi miring begini?? Terbesit hal ini terlontar. Satu hal yang menjadi kekhawatiran. Sungguh satu ucapan akan dipertanggungjawabkan kelak. Tidak hanya status "edukasi dan religi", sebuah ungkapan hatipun mampu membuat hati ini diliputi "syirik". Lebih-lebih bila itu apresiasi positif.
Berhati-hati, mantapkan serta sempurnakan niat dan perbuatan. Penantian sebuah apresiasi jangan sampai menggugurksn niat baik kita "br-fb". Sungguh sangat sulit kita membebaskan diri dari syirik itu. Tapi sebuah siklus kemantapan hati dapat menjadi pelajaran menjaga hati daalm berkarya. Satu lagi... Ingat jangan banyak "ngeluh" ya...(kabujeng tunduh, disela2 dns malam)
Fb, itu mgkn scara jelas menjadi gambaran sebuah ilustrasi. "Jempol dan Komentar" itu bagian dari apresiasi dari sebuah karya yang kita wujudkan dalam bentuk "status" ataupun jenis media lainnya. Refresh dan refresh kita lakukan hanya untuk melihat dan berharap sebuah apresiasi, "notifikasi".
Sebuah klaziman dan kewajaran dalam berkarya. Itu yg "mereka" bilang...lho kenapa menjadi miring begini?? Terbesit hal ini terlontar. Satu hal yang menjadi kekhawatiran. Sungguh satu ucapan akan dipertanggungjawabkan kelak. Tidak hanya status "edukasi dan religi", sebuah ungkapan hatipun mampu membuat hati ini diliputi "syirik". Lebih-lebih bila itu apresiasi positif.
Berhati-hati, mantapkan serta sempurnakan niat dan perbuatan. Penantian sebuah apresiasi jangan sampai menggugurksn niat baik kita "br-fb". Sungguh sangat sulit kita membebaskan diri dari syirik itu. Tapi sebuah siklus kemantapan hati dapat menjadi pelajaran menjaga hati daalm berkarya. Satu lagi... Ingat jangan banyak "ngeluh" ya...(kabujeng tunduh, disela2 dns malam)
Comments