Skip to main content

Jalan Memutar


Lelaki itu menangis dalam buaian ayunya kelentikan. hatinya meronta, mempertanyakan kenapa kejutan itu tak membuatnya menangis. Sungguh letupan untuk melepas kelembutan itu terus mengiang. Dia punya iman, alhamdulillah. Tapi apakah nilai itu cukup  membuat berdirinya "lelaki sejati".
Sosok lelaki itu sungguh sangat disayangkan takdir yang dia pilih. Yup takdir adalah pilihan. Pilihan yang salah, wanita disampingnya sungguh membuatnya menyesal. Anggannya sungguh mulya belaku sebagai mahluk. Semoga saja ini jalan memutar. Kata paman, jalan memutar banyak yang kita temukan dan korbankan. ilmu dan hikmah semoga saja dapat diraihnya  di depan. keep fighting.
Ilmu dan kemantapan iman serta hati menjadi harta berharga berjalan di muka bumi ini. Sungguh pembelajaran dengan trauma lebih banyak memakan korban sekalipun efek jera kelak ia jadikan kaidah melangkah. Sekali lagi lelaki itu salah melakukan start.
Dia pantas dengan apa yang dimilkinya, sudah saatnya ia berlaku "jantan" dalam kemantapan itu. Itulah awal dari alunan cerita lelaki itu. Strategi jitu untuk kenyamanan berulah dewasa, ia putuskan saatnya mencari gandengan tangan, seorang perempuan yang cantik, berakhlak mulya, pendidikan yang mumpuni dan tentunya sesuai dengan  his style.
Lirik kanan tengok kiri, orang sebayanya begitu nyaman dan ceria dengan hal yang sama yang ia impikan. Lelaki itu berpikir mungkin dengan "naungannya" ia bisa berlaku beradab dengan kelak apa yang ia inginkan. Ia tahu banyak yang "nyeleneh" dengan apa yang berlaku saat itu. Ia tahu dengan bekal sandarannya. Hampir terlupakan, lelaki nyentrik itu sungguh orang yang pemalu tapi idealis. Tenggok saja kemantapan untuk berulah dewasa dan desain menata "nyeleneh"-nya itu.
Mencari, yup dia lakukan itu untuk terhindar dari penyesalan. Satu dua tiga ia lakukan start . Banyak ia singgah dalam pencariannya, tak satupun dapat berkenan. Dalam keluguan dan malunya, tentu banyak tawa dan menggelikan dalam pencariannya. Ta urung ia dapatkan penolakan. "Wah aku siapa? Baju besi yang aku pakai tak selamanya mempan", tuturnya. Dalam canda hatinya, ia berkilah gadis yang ia coba taklukan nyatanya orang bukan "matre", good sense. lelaki itupun tersenyum kembali.
Dalam hirup pikuk pencariannya, Allah SWT sodorkan seorang gadis yang tak ia duga. Jelita dan kemolekan Ia lengkapkan di depan mata lelaki itu. Yup tak didiga, gadis cantik itu mampu mengurai kemantapan "nyeleneh". Saat itu pula ia  gariskan alternatif "kemantapan hatinya" untuk mendapatkan nilai kesempurnaan pasanganan hidupnya.
Lelaki itu menghela napas, gadis cantik itu mampu ia genggam. "Check list -nya kurang", ia sadar akan pilihan itu. "Ini jalan  memutar dan aku harus berjuang", ia berucap semangat.
"Benar kata paman, jalan memutar ini banyak likunya, lebih-lebih gadis ini begitu asing dengan Tuhannya", tutur kata itulah terus ia lontarkan dalam benaknya. Terombang-ambing dalam ombak yang besar tentu saja basahnya baju tentu ia dapat. Banyak penguraian makna "nyeleneh" dalam perantauan qolbunya. Sungguh lelaki itu tidak cukup bekal dalam perjalanan itu. Tapi Tuhan Maha Tau, apa yang terbaik untuk mahluknya. Apa yang dirasa dan apa yang diterima itu berbanding lurus dengan "tangannya". Disadari atau tidak, Allah SWT berikan persimpangan dalam setiap langkah manusia. Jalur yang kita ambil tentu memiliki cerita sendiri. Dan dalam jalur yang kita pilih, Tuhan sodorkan kembali persimpangan lainnya. Yup semua itu yang mungkin dapat dikatakan dengan "takdir".
Allah SWT sungguh memiliki algoritma sempurna dalam penyusunan persimpangan tersebut. Setiap jalur tentu dalam kondisi "if conditional if". persimpangan dan persimpangan Allah SWT berikan itu, semua itu rasa cinyaNYA akan mahluknya. Jalur yang cepat dan tepat dapat manusia raih dengan kemantapan hati dan ilmu.   Jalan melingkar apapun akan ada persimpangan untuk membuatnya kembali ke jalan yang benar.
Lelaki idealis itu tak kunjung padam mempersunting gadis jelita itu. Mungkin persimpangan itulah menjadi kaidah melangkah. Yup sampai saat itu, check list  tak juga terpenuhi. Tak patah semangat ia lanjutkan perjuangan itu.
Penyesalan dan rasa bersalah mampir juga dibenaknya. Tak mungkin dia kembali ke pelabuhan. Bahteranya sudah lengkap dari apa yang disebut keluarga. Check list-nya  itulah, menjadi beban berat dalam rantaun imannya. Sungguh persimpangan itu begitu samar dia lihat, selalu salah melangkah. Mungkin saja ia terbawa hanyut arus di persimpangnan, ia tidak mampu. Ia terlalu lemah. Dan ia salah menjadi lemah. "Sungguh jangan pernah aku tinggalkan bahtera ini, jangan!", ia teriak dalm hatinya.
Itulah kegalauan hati seorang lelaki "salah" dalam memilih "Jodoh". Dikatakan "salah" karena memang benar sunguh itu membuat jalan memutar. Sungguh akan banyak pengorbanan. Sungguh itu menguras hati dan pikiran. Bila itu terjadi, sungguh itu perjuangan yang mulya. Mantapkan iman dan hati, sempurnakan niat dan perbuatan, ambil ilmu dan hikmah dengan kesabaran dan keikhlasan. Insya Allah, kita dapat jalur yang benar di tiap persimpangan di depan.
Semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Classical fable: The Blind Men and The Elephant

Once upon a time there were three blind men who did not know what an elephant was like. they were always asking people to tell them about elephants and telling each other what they knew. They very much wanted to see an elephant. Of course to feel an elephant, because a blind man sees with his hands. One day a man came along and said : "who wants to see an elephant ?. There is one in the next road and it is tame, you can all come and feel it if you want to knaw yourself". The three blind men were happy and  went along very quickly until they came to the elephant. Then all three together went forward, stretching out their hands to feel waht an elephant was like. The first one touched its ear. the ear was a great wide soft thing. The second one touched its leg, he put both his arns round it and held it. It was very strong and thick and hard. The third touched its tail. He took the tail in his hand and shook it. It was long and straight and thin and hard. Afterward they s...

Park Gyuri Debut

KARA’s leader Park Gyuri will be making her musical debut with “200 Pounds Beauty“ this fall! Kara’s agency DSP Media announced on June 15th that Park Gyuri will begin cast as Kang Han Byul who is the main character for “200 Pounds Beauty.” This will be first try from Kara’s Park Gyuri at a musical. Park Gyuri has been cast for the lead role of ‘Kang Han Byul’ and also will be joining the cast of The musical “200 Pounds Beauty” on this October in Osaka Japan, and also show around Asia including Seoul. During the Asia tour for Japan and Korea’s Seoul Show she will display her singing and acting skills. The musical is based on the film of the same name “200 Pounds Beauty” opened in 2008 and it was very popular selling an average of 1500 tickets per day. In 2008 the musical received an award as “Best Created Musical,” also totaling four nominations. For those unfamiliar with the plot, Gyuri will be playing an overweight woman who possesses amazing vocal talent. Due to her physical ...

Nail Cliper Prestige by Malteser, Germany

PROFINOX Folded Extra Flat Nail Clipper in Matte Finish by Malteser, Germany Finest personal care instruments of unparalleled quality and craftsmanship made in Solingen, Germany - the world renowned center of fine steel products.   Considered to be some of the best in the world, this top quality Malteser instrument is just what you need for a perfect manicure.   Top quality steel grooming instruments made with impeccable quality & craftsmanship in Solingen,  Price : $56,95 (january 16, 2012)